Wednesday, September 15, 2010

Berdakwah Hingga Negeri Sakura

Zaitun pernah mendapat kesempatan mengajar di Islamic Arabic Institute of Tokyo, Jepang, selama 4 tahun. Di negara Sakura itu, ustadz kelahiran Gorontalo, 43 tahun silam ini mengajar bahasa Arab.

Sebagian besar muridnya beragama non-Muslim. Ada yang Kristen, Budha, juga penyembah matahari (Shin Tao). Motivasi mereka belajar berbeda-beda. Ada yang ingin bekerja di keduataan asing, di perusahaan Arab, ada juga beberapa doktor yang ingin meneliti di Timur Tengah. Pasca tragedi September 1999 memang banyak orang Jepang yang ingin tahu Islam.

Di luar jam pelajaran, murid-murid Zaitun ini banyak bertanya tentang Islam. “Mereka sangat antusias. Apalagi ketika saya menawarkan diri untuk membacakan Al-Qur’an,” jelas pendiri Forum Ukhuwah Pemuda Islam (FUPI) Sulawesi Selatan ini.


Mereka tidak percaya bahwa Al-Qur’an yang berjumlah lebih dari 6 ribu ayat bisa dihapal oleh ribuan orang di dunia ini.

Apalagi saat Zaitun meyakinkan bahwa Al-Qur’an dihapal hingga titik dan komanya. ”Mereka selalu bertanya, ‘apa mungkin ?” terang Zaitun yang juga imam dan khatib di tempat ia mengajar ini.

“Alhamdulillah, berkat hidayah Allah, lebih dari 40 orang Jepang menjadi muslim,” terang Zaitun lagi.

Sampai hari ini, Zaitun masih diminta kampusnya di Jepang untuk mengajar kembali di sana, tetapi, Zaitun tegas menjawab, “Terima kasih, saya punya tugas dakwah lebih besar di Negeri ini.”




Sumber: Majalah Hidayatullah

No comments:

Post a Comment